picture picture picture
Selasa, 06 April 2010 Posted in: , 2 Responds

Universitas Idaman, Apakah Ada?




Apa tujuan Anda meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Ingin mendapatkan gelar? Pekerjaan dan penghidupan yang layak? Atau memang Anda mencintai ilmu yang Anda tekuni saat ini? Perguruan Tinggi di Indonesia sekarang ini menjadi sebuah pilihan yang rumit. Dahulu ketika tahun 90-an sampai beberapa tahun belakangan ini beberapa Perguruan Tinggi Negeri menjadi skala prioritas dan menjadi suatu idaman. Namun sekarang ini Perguruan Tinggi Swasta pun tak kalah kualitasnya. Apalagi untuk bidang yang saya tekuni sekarang ini yakni Teknik Informatika, almamater bukanlah menjadi suatu acuan yang nyata. Banyak yang lulus dari sebuah perguruan tinggi ternama namun tidak memiliki skill yang seimbang. Hingga akhirnya hanya sekedar mencari “gelar” tanpa kemampuan yang bisa dibanggakan.


Ilustrasi di atas (yang saya edit sendiri gambarnya) hanyalah sebuah ilustrasi tentang persepsi yang salah mengenai Perguruan Tinggi Idaman (in my opinion). Dari paparan di atas, akhirnya saya memberikan poin-poin dalam mencapai suatu Perguruan Tinggi Idaman.

Dosen / Tenaga Pendidik yang berkualitas:
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi suatu Perguruan Tinggi yang di idam-idamkan namun saya menaruh poin ini pada urutan pertama karena menurut saya inilah faktor yang paling krusial yang bisa mempengaruhi para mahasiswa bisa menjadi lulusan yang bisa memiliki skill dan bukan hanya meraih gelar. Beberapa dosen yang saya lihat masih mengandalkan cara-cara konvensional. Yakni seperti presentasi, paper, atau semacamnya. Karena itulah yang ada di pikiran mahasiswa hanya meraih NILAI TANPA PEMAHAMAN. Malah ada beberapa kasus dosen yang “menjual” nilai pada mahasiswanya. Walaupun tidak sedikit juga tenaga pendidik yang memotivasi dan lebih menerapkan pemahaman daripada hanya kejar nilai.

Sarana dan Prasarana yang mendukung dengan biaya perkuliahan yang mencukupi:
Poin kedua memang menjadi suatu polemik yang memang tidak bisa terbantahkan. Sarana dan prasarana yang mendukung biasanya berbanding lurus dengan biaya perkuliahan. Hal inilah yang kerap kali menjadi faktor banyak mahasiswa lebih memilih suatu Perguruan Tinggi yang “murah” dengan fasilitas “seadanya”. Walaupun mereka tidak mengidamkannya namun memang seperti inilah kondisi pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini.

Sistem Mata Kuliah / Pendidikan yang jelas:
Disini yang saya tekankan adalah kejelasan dari suatu sistem perkuliahan. Ada sebuah perguruan tinggi yang memasukkan mata kuliah namun tidak ada hubungan nya dengan jurusan yang diambil. Ada pula yang menerapkan sistem paketan SKS, jadi jika ada mahasiswa yang cerdas tapi tidak dapat mengambil akselerasi karena di kampusnya sistem perkuliahan SKS “paketan”. Jadi walau masih ada sisa slot SKS yang masih bisa di ambil, namun karena paketan SKS maka tidak bisa melakukan percepatan. Hal ini sangat disayangkan, karena ketika mahasiswa kita ingin maju namun terhalang dengan sistem yang masih “mengekang”.

Prospek Masa Depan:
Poin yang terakhir (the last but not least) saya bahas disini adalah kembali ke pertanyaan awal, “Apa tujuan Anda meneruskan ke Perguruan Tinggi?” Tentunya ingin masa depan yang lebih baik atau pekerjaan yang di idam-idamkan. Sekarang ini banyak perguruan tinggi yang menjamin lulus langsung kerja. Dari perguruan tinggi yang memiliki ikatan dinas sampai beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta. Ada pula instansi yang memang mengikat pada beberapa universitas terkait yang akan memberikan posisi setelah lulus nanti.

Dari poin-poin yang saya jabarkan di atas, kesemuanya itu merupakan suatu hal yang relatif. Lalu jika ditanya apakah ada? Hal itu kembali pada diri kita masing-masing, karena berbicara tentang idaman atau tidaknya suatu perguruan tinggi, itu kembali pada penilaian pribadi kita sendiri.


The only thing that interferes with my learning is my education.
Satu-satunya hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuanku adalah pendidikanku.

-Albert Einstein-


-haz-

2 Responses to “Universitas Idaman, Apakah Ada?”

  1. dan says:

    sukses ya sob ikut lombanya

  1. haz says:

    makasih yah atas do'anya.. sukses juga yah sob lombanya.. :)